Jabar.waspada.co.id – Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dilaporkan ditembak saat menyampaikan pidato kampanye di kota Nara, Jepang pada Jumat (8/07) pagi waktu setempat.
Laporan awal mengatakan suara tembakan terdengar tak lama sebelum dia jatuh ke tanah.
Saat ini kondisi eks PM Jepang itu masih belum bisa dijelaskan secara pasti. Kantor berita Kyodo melaporkan politisi 67 tahun itu mengalami pendarahan di dekat dadanya dan mengalami henti jantung.
Abe lahir pada 21 September 1954 di Tokyo. Politisi Jepang ini menjabat sebagai PM selama dua periode, 2006-2007 dan 2012-2020. Shinzo Abe merupakan perdana menteri terlama di Jepang.
Abe berasal dari keluarga politik terkemuka. Kakeknya, Kishi Nobusuke, menjabat sebagai PM Jepang dari tahun 1957 hingga 1960, dan paman buyutnya, Sato Eisaku, memegang jabatan yang sama dari tahun 1964 hingga 1972.
Setelah lulus dari Seikei University di Tokyo (1977), Abe pindah ke Amerika Serikat. Dia belajar ilmu politik di University of Southern California, Los Angeles.
Pada 1979, Abe kembali ke Jepang dan bergabung dengan Kobe Steel, Ltd. Ia kemudian menjadi aktif di Partai Liberal-Demokratik (LDP).
Selanjutnya, pada 1982, ia mulai bekerja sebagai sekretaris ayahnya, Abe Shintaro, yang merupakan menteri luar negeri Jepang. Pada 1993, Abe memenangkan kursi di Majelis Rendah (parlemen) dan kemudian memegang serangkaian jabatan pemerintahan.
Dia mendapat banyak dukungan atas sikap kerasnya terhadap Korea Utara, terutama setelah negara itu mengungkapkan pada tahun 2002 telah menculik 13 warga Jepang pada tahun 1970-an dan 80-an.
Abe, yang saat itu menjabat sebagai wakil sekretaris kabinet, mengawasi negosiasi selanjutnya. Pada tahun 2003, ia diangkat sebagai Sekretaris Jenderal LDP.
Karena batasan masa jabatan LDP, PM Jepang dan pemimpin LDP Koizumi Junichiro terpaksa meninggalkan jabatannya pada tahun 2006, dan dia digantikan di kedua pos tersebut oleh Abe. Abe menjadi perdana menteri pertama yang lahir setelah Perang Dunia II dan juga yang termuda.
Setelah periode pertamanya berakhir, Abe memutuskan untuk sejenak istirahat dari politik. Suami dari Akie itu kemudian memutuskan come back di kancah politik dengan kembali terpilih sebagai presiden partai pada September 2012.
Selang tiga bulan menjadi pemimpin oposisi, dia memimpin LDP meraih kemenangan telak di pemilu Majelis Rendah. Ia kembali menjadi PM Jepang.
Abe mengantarkan LDP meraih kemenangan meyakinkan dalam pemilu 2014 dan 2017, dan menjadikannya satu-satunya pemimpin partai yang mampu memenangi Majelis Rendah tiga kali beruntun.(kompas/ond/d1)
Discussion about this post