LONDON, Jabar.waspada.co.id – Para pemain Chelsea dikabarkan mulai menjajaki kemungkinan pemutusan kontrak secara massal, setelah Roman Abramovich dijatuhi sanksi oleh Pemerintah Inggris.
Pemilik Chelsea, Roman Abramovich, resmi menerima sanksi terkait invasi Rusia kepada Ukraina yang telah berlangsung dalam beberapa pekan terakhir. Isu kedekatan Abramovich dengan Presiden Rusia Vladimir Putin juga salah satu penyebab sanksi.
The Blues pun terkena dampaknya dengan seluruh aktivitas klub dibekukan oleh Pemerintah Inggris, seperti jual-beli pemain, penjualan tiket hingga larangan menjual merchandise klub. Teranyar, Three yang merupakan sponsor utama menangguhkan kerja sama mereka.
Dilansir dari The Telegraph, Sabtu (12/3), para pemain The Blues mulai khawatir dengan masa depan mereka di Stamford Bridge. Alhasil, mereka meminta agen masing-masing berkonsultasi dengan pengacara terkemuka terkait skenario pemutusan kontrak.
Setiap bulannya, manajemen Chelsea mengeluarkan dana hampir 28 juta pounds atau setara Rp523 miliar untuk gaji pemain. Kondisi finansial yang ‘dimiskinkan’ akibat sanksi membuat pemain terancam tak bisa mendapatkan gajinya selama dua bulan ke depan.
Situasi ini mendorong Kai Havertz cs pemain ingin mengakhiri kontrak mereka dan pindah ke klub lain. Sanksi ini juga membuat London Biru dipastikan kehilangan Antonio Rudiger, Andreas Christensen, Cesar Azpilicueta, Marcos Alonso, dan Saul Niguez di akhir musim. (wol/aa/telegraph/d1)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post