BANDUNG, jabar.waspada.co.id – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil minta ke seluruh kepala daerah dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat siaga satu dalam menghadapi musim hujan.
Itu ditujukan supaya setiap daerah meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana musim penghujan.
“Saya sudah mengimbau kepada bupati wali kota, kepala BPBD siaga satu di musim penghujan ini,” ujar Emil di Bandung, Kamis (11/11).
Kemudian Ridwan Kamil menegaskan, musim hujan berlangsung hingga awal 2022. Adapun dua potensi bencana yaitu banjir dan tanah longsor.
“Ini musim penghujan sampai Februari-Maret (2022),” singkatnya.
Ridwan Kamil pun mengungkapkan bahwa selama ini pemerintah terus mengupayakan kurangi potensi banjir dengan membangun infrastruktur pengendali banjir.
“Mengupayakan pengurangan-pengurangan bencana, termasuk dua bulan lagi selesai danau (kolam) retensi Andir untuk melengkapi danau retensi Cieuteung dalam mengatasi banjir Citarum,” paparnya.
Mantan Wali Kota Bandung tersebut mengklaim, dengan dibangunnya infrastruktur ini, banjir yang datang saat musim penghujan berangsur berkurang.
“Jadi masih ada banjir, boleh bandingkan volumenya sudah berkurang tidak berlama-lama seperti dulu. Tapi kita tidak boleh takabur, bagaimana pun itu fenomena alam,” ucapnya.
Selanjut, Ridwan Kamil mengimbau masyarakat Jawa Barat tidak membuang sampah sembarangan agar tidak terjadi banjir.
“Mengimbau masyarakat, karena sebagian dari potensi banjir datang dari sampah yang bikin mampet di gorong-gorong di saluran oleh sampah. Mari kita jaga kebersihan,” ajaknya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Jawa Barat memantau La Nina sudah berlangsung selama dasarian dua Oktober 2021.
Kemudian pusat layanan iklim internasioanal memprediksi kondisi La Nina lemah hingga netral akan berlangsung hingga Mei 2022.
Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu menyebut dampak yang ditimbulkan La Nina di Jawa Barat yaitu meningkatkan curah hujan dari 20 persen sampai 70 persen.
Terlebih, puncaknya akan terjadi pada Desember 2021 hingga Maret 2022.
“Potensi kejadian bencana yang mungkin terjadi adalah banjir, banjir bandang, tanah longsor, tidak menutup kemungkinan terjadi juga angin kencang, puting beliung, hujan es,” ucap Teguh.
Kemudian Teguh menuturkan semua wilayah di Jawa Barat tidak terkecuali Bandung Raya akan terkena dampak dari La Nina. Oleh karena itu, ia mengingatkan masyarakat selalu waspada.
“Berdasarkan analisis data yang dimiliki, daerah terdampak kuat di wilayah Jawa Barat adalah wilayah Jawa Barat sebelah timur, dan wilayah Jawa Barat bagian tengah,” tutupnya. (wol/vin)
Editor: ANDA
Discussion about this post