BANDUNG, jabar.waspada.co.id – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung mencatat dalam sehari menimbulkan 1.300 ton sampah. Dalam berat sampah itu, terdapat beragam jenis sampah, salah satunya plastik.
Melansir dari laman National Geographic, sampah plastik merupakan salah satu masalah lingkungan yang mengundang banyak perhatian.
Kehadiran sampah plastik menimbulkan banyak risiko, dampak yang ditimbulkannya pun cukup serius. Sehingga perlu adanya peningkatkan kesadaran untuk menangani salah satu permasalahan lingkungan ini.
Mengenai itu, Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Sopyan Hernadi mengungkapkan pihaknya sudah melakukan pemisahan sampah plastik. Dengan demikian sampah dapat tertangani.
“Kalau pengurangan itu kan kita sudah ada Perda (Peraturan Daerah) pengurangan kantong kresek, termasuk Perwal-nya (Peraturan Wali Kota) baru tahun 2020 kemarin,” ucap Sopyan saat dihubungi, Senin (15/11).
Sopyan melanjutkan, pihaknya saat ini ingin menggalakan kembali kebijakan di ritel tidak boleh menggunakan kantong kresek. Tetapi karena ada pandemi beberapa ritel yang sudah mengaplikasikan kebijakan tersebut berhenti beroperasi.
“Ada beberapa ritel terdampak pandemi sudah tutup kayak Giant Supermarket itu kan mereka konsisten (tidak memberi kantong kresek),” tuturnya.
Untuk itu, Sopyan menyebut kini pihaknya bekerjasama dengan PD Pasar Kota Bandung akan menerapkan kebijakan bebas kantong plastik di Pasar Kosambi dan Pasar Cihapit.
“Kita coba model pasar bebas plastik di Pasar Kosambi dan Pasar Cihapit, memang tidak 100 persen tapi bisa mengurangi,” terangnya.
Dalam program sebelumnya yakni kantong kresek berbayar, Sopyan menjelaskan hal itu cukup efektif dilakukan. “Jadi kalau orang belanja tidak bawa kantong sendiri, pakai kantong kresek mereka dikenakan harga,” sebutnya.
Untuk sekarang, Sopyan menegaskan DLHK Kota Bandung tengah fokus menyelesaikan masalah pengangkutan sampah yang sempat tersendat karena gangguan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.
“Kita sedang mengangkut sampah-sampah di beberapa TPS (tempat pembuangan sampah),” tutupnya. (wol/vin)
Editor: ANDA
Discussion about this post