BANDUNG, jabar.waspada.co.id – Sampah di Kota Bandung dalam sebulan terakhir semakin menggunung. Selain sampah rumah tangga, sampah di sejumlah pasar tradisional juga menjadi penyebabnya, seperti di Pasar Induk Gedebage ini.
Terlihat tumpukan sampah yang berserakan di setiap kios pedagang. Sudah hampir sebulan lebih, sampah ini dibiarkan tak terangkut. Tentunya hal ini mempengaruhi aktivitas pedagang dan warga yang berbelanja, karena sampah hampir menutup badan jalan.
Sampah yang setiap harinya terus bertambah sering hanyut terbawa aliran air hujan hingga masuk ke dalam drainase. Kondisi diperparah dengan pedagang yang membuang buah atau sayuran busuk hingga bercampur dengan sampah yang sudah lama.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Ketua Badan Pengawas (BP) Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I), Dedi Kurniawan mengatakan berdasarkan kajian yang dilakukannya selama satu bulan, pengelolaan sampah di Pasar Induk Gedebage carut marut.
“Karena di Gedebage ini sampahnya dikelola oleh PD Kebersihan dan PD pasar. PD Pasar itu memungut retribusi baik pedagang kaki lima, ataupun lapakan atau jongko itu berbeda-beda,” kata Dedi saat diwawancara via telepon di Bandung, Senin (15/11).
Diketahui, sampah belum diangkut dikarenakan alasan armada yang belum siap, dan juga penampungannya belum buka. (wol/bil)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post