“Kan waktu Porda (Pekan Olahraga Daerah) juga begitu lintas taun. Begini, kan biasanya suka ada berikutnya, bahkan yang disabilitasnya (atlet) ini juga sama ada paralimpik nya juga kan. Nah mungkin temen-temen ngitung dulu (pemberian kadeudeuh), karenakan memang tidak bisa terprediksi. Jadi prinsipnya saya kira ada, namanya kadeudeuh ya bukan bonus, karena bonus itu provinsi, kadeudeuh Insha Allah ada,” jelas Yana di Balai Kota Bandung, Senin (25/10).
Yana pun mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menganggarkan kadeudeuh, namun jumlahnya belum bisa dihitung karena KONI Kota Bandung belum mengetahui jumlah atlet berprestasi.
“Bukan terlewatkan, jadi gini kalau untuk persiapannya mah teranggarkan, karena hibah KONI kan, dan dia sudah terukur bahwa yang ikut udah keluar angka. Tapikan dia belum tau yang mendapatkan mendali emas itu berapa, mendali perak berapa, karenakan besaran itu yang menentukan juga dan sekaligus harus dihitung sama yang nanti November paralimpik nya, kan penganggaran mah harus fix ya,” ucapnya.
Untuk itu, Yana meminta kepada pimpinan KONI Jabar supaya menginformasikan hal itu kepada para atlet yang berprestasi.
“Jadi undang-undang sudah ngobrol sama ketua KONI, tolong diinformasikan lah dan insyaallah gamungkin lah Pemerintah Kota (Pemkot) juga ga mengapresiasi usaha dari temen-temen atlet, ya pasti lah kita kasih kadeudeuh tapi pasti loncat taun,” terangnya.
Adapun Yana menerangkan bahwa total atlet asal Kota Bandung yang memperoleh medali emas berjumlah 38 emas.
“Kalau ditotal (perolehan medali emas), perak, perunggu mah 30 persen. Banyak juga karena kita menyumbang atletnya banyak,” tandasnya. (wol/vin)
Editor: ANDA
Discussion about this post