BANDUNG, jabar.waspada.co.id – Hasil dari tes PCR acak Covid-19 kepada siswa dan guru yang menggelar pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT), menyatakan sekolah yang harus memberhentikan PTMT bertambah menjadi 22 sekolah.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Ahyani Raksanagara menerangkan 22 sekolah harus memberhentikan PTMT karena hasil tes pcr acak kepada siswa dan guru melebihi 5 persen.
“Sampel yang diambil sudah lebih dari 5.000 itu ada yang positifnya 3 persen, 3 persen itu tersebar di beberapa sekolah dan yang di atas 5 persennya itu 22 sekolah, ” kata Ahyani di Balai Kota Bandung, Rabu (27/10).
Ahyani pun melanjutkan pihaknya sudah melakukan tes PCR acak di 157 sekolah dari target 212 sekolah.
“Masih (kemungkinan penambahan kasus) karena kan baru 157 dari 212 yang kita rancang,” ujar Ahyani.
Di tempat yang berbeda, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Cucu Saputra menjelaskan per Selasa (26/10), 117 orang terdiri dari 105 siswa dan 12 guru dinyatakan positif Covid-19.
“Jumlah yang sudah keluar hasil 3.530 dengan hasil positif 117 orang, negatif 3.413 orang,” sebut Cucu.
Kemudian Cucu menjelaskan dari hasil PCR acak siswa dan guru, ada 40 sekolah yang nol kasus Covid-29. “1 sampai 5 persen kasus Covid-19 ada 33 sekolah,” ungkapnya.
Seperti sebelumnya, Wakil Wali Kota Yana Mulyana menjelaskan jika ditemukan kasus Covid-19 dari tes acak PCR siswa dan guru dilakukan sejumlah langkah sesuai regulasi yang telah ditetapkan.
“Kalau hasilnya di satu lokus di bawah satu persen, itu hanya di tracing kelasnya. Tapi kalau hasilnya 1-5 persen, itu di tracing satu sekolahnya. Tapi kalau hasilnya di atas 5 persen, sekolah itu saja yang ditutup, tidak semuanya dua ribu,” tutupnya. (wol/vin)
Editor: ANDA
Discussion about this post