TASIKMALAYA, jabar.waspada.co.id – Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum meninjau pembangunan jembatan Benteng-Manonjaya (Betman) di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (6/10).
Uu mengaku saat dirinya masih menjabat Bupati Tasikmalaya, jembatan Betmen pernah dibahas pada 2015. Saat itu, dikatakan Uu pembangunan jembatan Betman diinisiasi karena kekhawatiran terhadap ketahanan jembatan Ciharong yang sudah rapuh.
Kemudian saat ini apa yang diprediksi, kata Uu terjadi. Per 1 September 2021, roda empat tidak boleh melintas jembatan Cirahong karena sudah ringkih dan berbahaya.
Ini berdasarkan keputusan bersama pada rapat antara Ditjen KA, BTP Jabar, PT KAI Daop 2 Bandung, Dishub Provinsi Jawa Barat, Dishub Kabupaten Tasikmalaya, Dishub Kabupaten Ciamis, Dinas PUPR Kab Tasikmalaya dan Dinas PUPR Kab Ciamis.
“Ternyata kekhawatiran kita dahulu benar, bahwa Cirahong sekarang sudah dilarang kendaraan roda empat dengan alasan kekuatan dan jangka panjang. Maka yang dulu saya rintis dengan pak Iing kami buka kembali,” tambah dia.
Adapun saat ini, kata Uu Ruzhanul, Pemda Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (BMTR) sudah punya rancangan detail engineering design (DED). Anggaran yang dibutuhkan adalah sekira Rp750 miliar.
“Ternyata alhamdulillah di pihak provinsi sudah ada segalanya, baik DED dan hal lain, kalau dulu sempat dihitung sekitar Rp450 miliar pada tahun 2015, barusan ditinjau kembali dengan Dinas BMTR Provinsi, diestimasikan sekitar Rp750 miliar,” katanya.
“Ini kan tidak mungkin oleh dana kami, apalagi kabupaten/kota, provinsi juga angkat tangan. Tapi kami tidak tinggal diam, karena ini kebutuhan publik, DED dan lainnya kami akan meminta bantuan kepada Pemerintah Pusat, lewat dinas BMTR dan konsultasi kepala Bappenas,” tambah Wagub Jabar.
Uu bilang jembatan Betman selain berfungsi sebagai sarana konektivitas wilayah Tasik – Ciamis, juga akan punya pemandangan indah dengan latar belakang bendungan Leuwikeris. Jembatan Betman bisa menjadi jembatan ikonik lainnya di Jabar selain Jalan Layang Pasopati di Kota Bandung.
“Bentangan yang 520 meter dan lebar 12 meter ini didesain bagus melihat Bendungan Leuwikeris. Ini akan jadi ikon kedua setelah Pasopati di Bandung. Lalu diharap dapat menggerakkan ekonomi dari daerah itu sendiri, tidak menutup kemungkinan jadi rest area,” ucapnya.
Selain itu, Jembatan Betman juga akan berdekatan dengan rencana pintu Tol Cigatas, pintu tol daerah Benteng, Kabupaten Ciamis. Adapun pembangunan Jembatan Betman dipastikan harus ‘multiyears,’ karena kontruksi yang tidak sederhana. Belum lagi butuh waktu untuk pembebasan lahan.
“Pasti panjang,” pungkas Uu. (wol/vin)
Editor: ANDA
Discussion about this post