Data tersebut meliputi dibakar di ruang terbuka sebanyak 48 persen, tak dikelola layak di tempat pembuangan sampah resmi sebanyak 13 persen serta sisanya mencemari saluran air dan laut yang mencapai angka 9 persen, Sabtu (26/6).
Dikutip dari berita satu, Project Manager Ocean Plastic Prevention Accelerator (OPPA), Duala Oktoriani menjelaskan jika angka prediksi tersebut akan terus meningkat dikarenakan jumlah produksi sampah plastik di Indonesia menunjukan tren meningkat sebanyak 5 persen tiap tahunnya.
“Untuk pengelolaan sampah plastik saja misalnya, data NPAP mengatakan sektor ini mengumpulkan lebih dari 1 juta ton sampah plastik, dengan sekitar 500.000 ton sampah plastik (atau 7% dari total sampah plastik nasional) didapatkan langsung dari daerah pemukiman dan 560.000 ton plastik dari lokasi transit dan tempat pembuangan akhir,” ujar Duala.
Maka dari itu, dalam menyelesaikan masalah plastik di Indonesia ini, mau tak mau perlu melibatkan sektor informal guna memaksimalkan kontribusi pekerja informal terhadap pengurangan polusi plastik.
“Perbaikan ini hanya mungkin terjadi jika para pemangku kepentingan berkolaborasi dan menghubungkan kegiatan mereka,” tutupnya. (wol/suy)
Editor : ANDA
Discussion about this post